Kasus.co.id, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendapatkan dukungan penuh dari Aliansi Pemuda dan Masyarakat Anti-Korupsi untuk mengusut tuntas kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) mantan calon legislatif PDIP Harun Masiku.
Aliansi Pemuda dan Masyarakat Anti-Korupsi tak ingin Lembaga antirasuah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terintervensi politik pasca penetapan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
“Kami mendukung sepenuhnya KPK untuk mengungkap semua pihak yang terlibat dalam kasus ini, termasuk mereka yang berusaha menutupi atau menghalangi proses hukum,” tutur Koordinator Aliansi Pemuda dan Masyarakat Anti-Korupsi Agus Syarifudin di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (6/1/2025).
Agus syarifudin selaku Koordinator Aliansi Pemuda dan Masyarakat Anti-Korupsi menghargai, menghormati, dan mengapresiasi keputusan KPK yang menetapkan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka.
Kini, mereka berharap penyidik segera mengambil langkah penangkapannya.
“Hasto Kristiyanto harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum dan kami berharap agar proses ini tidak ditunda-tunda. Pemberantasan korupsi harus dilakukan tanpa kompromi,” jelas Agus.
Agus berharap KPK dengan kepemimpinan yang baru lebih berani dan tidak takut menghadapi intervensi dari oknum elit politik yang berusaha menghambat proses hukum
“Kami meminta kepada KPK untuk tidak tergoyahkan oleh pengaruh politik apa pun dalam menjalankan tugas mulia mereka. KPK harus tetap independen dan fokus pada penyelesaian kasus ini,” ungkapnya.
Selain itu, seluruh masyarakat Indonesia mesti bersatu dalam memberantas praktik korupsi di Tanah Air. Setiap warga negara memiliki peran penting dalam memastikan hukum ditegakkan secara adil dan tanpa pandang bulu.
“Ini adalah momentum bagi kita semua untuk menyatakan sikap, mendukung KPK, dan memastikan bahwa korupsi tidak menjadi budaya dalam pemerintahan kita. Kita harus berjuang bersama agar Indonesia bebas dari korupsi,” Agus menandaskan.
Diketahui sebelumnya Hasto ditetapkan sebagai tersangka pada selasa (24/12/2024) karena diduga memberikan uang untuk menyuap Wahyu Setiawan agar Harun Masiku ditetapkaan sebagai anggota DPR.
Hasto juga diduga merintangi penyidikan dengan memerintahkan Harun Masiku melaarikan diri saat hendak ditangkap dan menginstruksikan saksi untuk memberikan keterangan yang tidak benar.