Kasus.co.id, Jakarta – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memanggil Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait pertemuan dengan tersangka di DJKA Kemenhub, Harno Trimadi.
Penyidik mendalami penugasan Harno dalam proyek kereta. Penugasan itu melalui Wasekjen DPP PDIP bidang Kesekretariatan, Yoseph Aryo Adhi Dharmo.
“Informasi yang kami dapatkan dari penyidik adalah terkait klarifikasi pertemuan saudara HK (Hasto Kristiyanto) dengan saudara Harno. Serta, penugasan terkait kereta api ke saudara Harno melalui saudara YA (Yoseph Aryo Adhi Dharmo),” kata Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika di gedung KPK, Selasa (20/8/2024).
Aryo tercatat telah dua kali dipanggil dan diperiksa penyidik KPK terkait kasus ini.
“Saudara YA ini yang sudah pernah kita mintai keterangan dan telah hadir di KPK beberapa waktu lalu,” ujar Tessa.
Sayangnya, Tessa saat ini belum mau menjelaskan secara detail terkait pertemuan dan penugasan itu.
Pasalnya, hal itu sudah masuk substansi materi yang sedang didalami tim penyidik KPK.
Sementara, Hasto mengaku dicecar oleh tim penyidik KPK sekitar 21 pertanyaan. Salah satunya terkait perkenalan Hasto dengan Harno Trimadi yang sudah divonis lima tahun penjara.
Hasto mengklaim, penyidik mendalami soal adanya nomor handphonenya di dalam handphone Harno Trimadi.
“Saya berikan keterangan bahwa saya tidak memiliki nomor handphone yang bersangkutan, tidak pernah melakukan komunikasi secara intens,” ucap Hasto.
Ia juga mengklaim lupa apakah dirinya pernah atau tidak bertemu dengan Harno. Selain itu, Hasto juga mengklaim puluhan pertanyaan soal kasus ini juga tidak menyinggung aliran uang ke pribadi maupun partai.